Secercah Harapan Pada Titik Temu
Selamat malam bagi kalian yang mungkin tanpa sengaja atau hanya iseng membuka blog ini, semoga tak bosan membaca sampai tuntas...
Jumat malam dibulan September dengan nuasa yg sedikit berbeda, ini merupakan tulisan pertamaku dalam bentuk blog, coba deh sekarang kamu senyum, karena penelitian mengatakan saat kamu tersenyum di saat itulah kamu tidak bisa bernafas,
.
.
tapi bohong.. Hanya ingin lihat kamu senyum.
Secercah harapan pada titik temu, itulah judul dari rangkaian kata yang terajut menjadi kalimat, tanpa sadar membentuk paragraf hingga melahirkan tulisan.
Sini duduk dulu, biar napas dan harapan tak terburu-buru. Hanya ingin berbagi, dari semua yang ku kejar apa yang membuat ku lelah? atau aku lelah karena aku tidak tau apa yang ku kejar? mungkin dari sekedar kamu tau menjadi terbantu...
Disudut kamar yang menghadap ke arah jendela yang terbuka karena hembusan angin, memaksaku memandang langit yang kelam, tanpa bulan dan bintang diatasnya, teringat akan sesuatu yang dilalui Akhir-akhir ini, banyak hal menjadikan pembelajaran pada titik pertemuan. Pertemuan yang terbilang vertical namun terasa horizontal.
Ada beberapa orang begitu mudah menceritakan apa yang ingin ia ceritakan, menjadi objek dalam berbagai tuaian pertemuan, wajah yang di lengkapi dengan senyuman dan dikelilingi dengan tawa oleh orang sekitar. Namun untuk sebagian orang hanya bisa menjadi pendengar dan penyimak yang baik, jangankan untuk berbagi kisah, menyapa saja ragu, terkesan misterius dan dingin. Lalu mana yang lebih menyenangkan? Menjadi pemberi atau pendengar?
Bagaimanapun kamu, tetap saja salah satu yang perlu kamu pahami di hidup ini, bahwa tidak semua hal bisa kamu kendalikan, kecuali hanya dirimu sendiri. Beberapa diantaranya, dimaksudkan hanya untuk diterima. setiap temu menuai tahapan yang berbeda, kenangan berbeda, orang-orang berbeda namun hanya orang beruntung yang memiliki orang-orang yang sama dalam tahapan kehidupanmu, jadi bersyukurlah dengan apa yang ada disampingmu sekarang karena mungkin kamu belum tentu akan selalu melangkah bersamanya.
Tak ada temu yang tanpa disengaja semua telah ada pada lingkaran takdir, pertemuan yang sadar akan kehadiran dari buah sabar dan ketegaran. Karena semua terasa sulit sebelum menjadi mudah..
Ini hanya sebagai harapan-harapan kecil dari sebuah pertemuan yang telah atau akan di lewati. Ini juga sebagai simponi untuk mencapai asa, walau hanya secercah tapi tidak menutup kemungkinan untuk melekat dengan tekat yang pekat, hingga menemukan titik temu yang diharapan.
Jumat malam dibulan September dengan nuasa yg sedikit berbeda, ini merupakan tulisan pertamaku dalam bentuk blog, coba deh sekarang kamu senyum, karena penelitian mengatakan saat kamu tersenyum di saat itulah kamu tidak bisa bernafas,
.
.
tapi bohong.. Hanya ingin lihat kamu senyum.
Secercah harapan pada titik temu, itulah judul dari rangkaian kata yang terajut menjadi kalimat, tanpa sadar membentuk paragraf hingga melahirkan tulisan.
Sini duduk dulu, biar napas dan harapan tak terburu-buru. Hanya ingin berbagi, dari semua yang ku kejar apa yang membuat ku lelah? atau aku lelah karena aku tidak tau apa yang ku kejar? mungkin dari sekedar kamu tau menjadi terbantu...
Disudut kamar yang menghadap ke arah jendela yang terbuka karena hembusan angin, memaksaku memandang langit yang kelam, tanpa bulan dan bintang diatasnya, teringat akan sesuatu yang dilalui Akhir-akhir ini, banyak hal menjadikan pembelajaran pada titik pertemuan. Pertemuan yang terbilang vertical namun terasa horizontal.
Ada beberapa orang begitu mudah menceritakan apa yang ingin ia ceritakan, menjadi objek dalam berbagai tuaian pertemuan, wajah yang di lengkapi dengan senyuman dan dikelilingi dengan tawa oleh orang sekitar. Namun untuk sebagian orang hanya bisa menjadi pendengar dan penyimak yang baik, jangankan untuk berbagi kisah, menyapa saja ragu, terkesan misterius dan dingin. Lalu mana yang lebih menyenangkan? Menjadi pemberi atau pendengar?
Bagaimanapun kamu, tetap saja salah satu yang perlu kamu pahami di hidup ini, bahwa tidak semua hal bisa kamu kendalikan, kecuali hanya dirimu sendiri. Beberapa diantaranya, dimaksudkan hanya untuk diterima. setiap temu menuai tahapan yang berbeda, kenangan berbeda, orang-orang berbeda namun hanya orang beruntung yang memiliki orang-orang yang sama dalam tahapan kehidupanmu, jadi bersyukurlah dengan apa yang ada disampingmu sekarang karena mungkin kamu belum tentu akan selalu melangkah bersamanya.
Tak ada temu yang tanpa disengaja semua telah ada pada lingkaran takdir, pertemuan yang sadar akan kehadiran dari buah sabar dan ketegaran. Karena semua terasa sulit sebelum menjadi mudah..
Ini hanya sebagai harapan-harapan kecil dari sebuah pertemuan yang telah atau akan di lewati. Ini juga sebagai simponi untuk mencapai asa, walau hanya secercah tapi tidak menutup kemungkinan untuk melekat dengan tekat yang pekat, hingga menemukan titik temu yang diharapan.
Maasyaa Allah , Awan Lembut..
ReplyDelete