Pada Cinta Secarik Kertas Mimpi


Several days cross..
Tak dapat di gambarkan jelas tentang rasa kala itu. Bahkan tak ingin di ilustrasikan, seperti kembali mati rasa. Dan satu kalimat yang tersemai di kepala "On this earth, it's not just you who has feelings, So don't be selfish" Terdengar sederhana tapi mampu menjadi magic spell pada dini hari yang membawah hening, mengisyaratkan tulisan di kening. Tawa kecil yang dibawahkan angin, pada gemuruh bising.

Ada hal unik yang ku suka dari cinta,
Dia selalu ada pada jiwa manusia namun tak ada seorangpun yang mampu memahami betul apa itu cinta, setelah ia merasakan sendiri hikmat sebenarnya. Semua orang bisa merasakan cinta namun, belum tentu semua orang sanggup menjadikan relung hatinya sebagai pupuk yang selalu menyemaikan benih-benih cinta di dalamnya.

Kita dilahirkan bukan tanpa alasankan?, bukan hanya ada lalu menuju pada ketidakadaan, kita di lahirkan untuk suatu yang besar dan suatu yang istimewa. Akan terasa rugi jika waktu kita lalui hanya untuk meratapi sesuatu yang tak jelas muaranya.

Dari sini kita belajar sudah berapa banyak yang pergi tanpa permisi, yang hilang tanpa bilang, yang pisah tanpa berbuat kisah namun selalu tetap dirindukan, dan semua itu ada karena diawali cinta.

Anak kembar satu rahim saja bisa hadirkan perbedaan satu sama lain. Dan sangat wajar jika beda ruang bisa jadi beda makna, beda pandang bisa jadi beda paham, beda nuasa bisa jadi beda rasa, maka kita sepakat bahwa tak semua harus sama.

Bukankah kita  juga tidak tau kapan semesta akan berpihak terhadap kita, dan kapan semesta menjadi penjeda atau pelebur bagi rencana kita? Dan yang terpenting, sekali lagi kita sepakat bahwa di dalam takdir mimpi yang terwujud, akan selalu terselip mimpi buruk.

Mari berbenah untuk hidup lebih lama, untuk harapan dan mimpi yang terlontar hari ini, untuk rencana kemarin pada proyeksi masa depan. Memutuskan pilihan bukan hal mudah, ada tanggung jawab dan resiko yang harus di terima, ada jam tidur yang direlakan untuk memantapkannya, ada teka-teki yang harus dipecahkan dan ada hati yang harus di yakinkan. Menetaplah jika ingin tetap, jadikan ini sebagai rumah, rumah tempat melepas penat, rumah sebagai sumber kebahagiaan, rumah sebagai alasan kau ada. Sudah dulu mainnya, sudah dulu bercandanya, renungkan sejenak (sebentar saja) mau dimana telapak ini berpijak, mau dimana kapal ini berlabuh. Kata ajaib menjalankan saja dengan sebaiknya tak menjamin menghasilkan hal baik jika tidak disertakan tujuan. Karena berjalan tanpa arah sama halnya tersesat yang disengaja, tersesat ingin keluar tapi malah memilih diam, lalu apa gunanya?

Tak hanya dekat tanpa arti, tanpa resolusi, dan mudah pergi, tapi dekat untuk menggapai serpihan mimpi sebagai  senyum dipipi nanti.

Comments